Gempa bumi adalah peristiwa bergetar atau berguncangnya permukaan bumi karena gerakan bumi yang tiba-tiba akibat pelepasan energi. Getaran tersebut dapat merusak atau tidak tergantung pada kekuatan sumber, jarak dan fokus gempa tersebut. Gempa bumi disebabkan oleh pergerakan kerak bumi. Hampir setiap hari terjadi gempa bumi, namun kebanyakan akarena kekuatannya kecil sehingga tidak menyebabkan kerusakan apa-apa. Gempa bumi kecil juga bisa mengiringi gempa bumi besar, dapat terjadi sebelum atau sesudah gempa bumi besar.
Lapisan litosfer bumi terdiri dari lempengan-lempengan tektonik yang kaku dan terapung di atas batuan yang kaku. Daerah pertemuan dua lempeng atau lebih disebut sebagai batas lempeng. Gempa bumi umumnya terjadi di sekitar batas lempeng. Titik tertentu di sepanjang batas lempeng tempat dimulainya gempa disebut fokus atau hyposenter dan titik di permukaan bumi yang tepat di atasnya disebut episenter
Wilayah Indonesia memang rentan terhadap bencana alam seperti gempa bumi, letusan gunung berapi, dan tanah longsor karena indonesia terletak di daerah interaksi tiga lempeng tektonik. Berdasarkan Teori Lempeng Tektonik, lapisan kerak bumi beupa beberapa lempengan tipis dan keras. Masing-masing lempengan bergerak relatif satu dengan yang lainnya secara terus menerus.
Beberapa lempeng tektonik antara lain sebagai berikut : Lempeng Pasifik, Lempeng Amerika Utara Lempeng Amerika Selatan, Lempeng Eurasia, Lempeng Afrika Lempeng Arab Lempeng Philipina, Lempeng Antartika, Lempeng Nazca, Lempeng Indo_Australia, Lempeng Kokos, dan Lempeng India.
Indonesia terletak di dekat batas lempeng Indo_Australia dan Eurasia. Lempeng Indo_Australia adalah lempeng yang menghujam ke bawah lempeng Eurasia. Pertemuan kedua lempeng tersebut mengakibatkan terbentuknya deretan gunung berapi dan parit samudera, antara lain Bukit Barisan di Sumatera dan deretan gunung berapi sepanjang pulau Jawa, Bali, dan Lombok, sedangkan parit samuderanya adalah Parit Jawa (Sunda).
Lempeng tektonik selalu bergerak, pada suatu saat pergerakannya akan mengalami gesekan yang cukup keras. Jika ini terjadi maka terjadilah gempa bumi, dan juga kenaikan magma ke permukaan bumi. Apabila pusat gempa berada di dasarSamudera Hindia, maka biasanya diikuti gempa dan tsunami. Akibat naiknya magma ke permukaan, aktivitas gunung berapi sepanjang pulau Sumatera dan Jawa juga turut meningkat.
Macam-macam Gempa Bumi
Gempa bumi dibedakan menjadi dua macam yaitu gempa tektonik dan gempa vulkanik.
Gempa Bumi Tektonik
Bumi terdiri atas beberapa lapisan batuan, sebagian area dari lapisan bumi akan hanyut dan mengapung di lapisan. Lapisan-lapisan tersebut akan bergerak secara perlahan sehingga terpecah-pecah dan bertabrakan satu sama lain, hal inilah yang menyebabkan terjadinya gempa bumi tektonik
Gempa bumi tektonik adalah gempa bumi yang dsebabkan oleh pelepasan tenaga yang terjadi karena
pergeseran lempeng tektonik. Gempa ini terjadi karena besarnya energi yang dihasilkan akibat adanya tekanan antarlempeng batuan dalam perut bumi. Gempa bumi tektonik merupakan gempa bumi yang paling sering terjadi terutama di Indonesia. Misalnya gempa tektonik seperti yang terjadi di Yogyakarta tanggal 27 Mei 2006.
Gempa Bumi Vulkanik
Gempa bumi vulkanik adalah gempa bumi yang disebabkan oleh letusan gunung berapi. Ketika magma dalam bumi akan bergerak ke permukaan, magma akan memecahkan batu-batuan serta mengakibatkan getaran berkepanjangan yang bertahan hingga beberapa jam hingga beberapa hari.
Gempa bumi vulkanik terjadi di daerah yang berdekatan dengan gunung berapi. Dibandingkan dengan gempa tektonik gempa vulkanik lebih jarang terjadi. Intensitas gempa bumi vukanik biasanya berkisar mulai dari yang lemah sampai yang sedang. Jenis gempa bumi seperti ini sering memberi tanda-tanda sebelum terjadi letusan. Alat yang digunakan untuk mengukur kekuatan gempa disebut seismograf. Badan yang bertugas menangani masalah gempa bumi adalah Badan Meteorologo Klimatologi dan Geofisika (BMKG).
Lapisan litosfer bumi terdiri dari lempengan-lempengan tektonik yang kaku dan terapung di atas batuan yang kaku. Daerah pertemuan dua lempeng atau lebih disebut sebagai batas lempeng. Gempa bumi umumnya terjadi di sekitar batas lempeng. Titik tertentu di sepanjang batas lempeng tempat dimulainya gempa disebut fokus atau hyposenter dan titik di permukaan bumi yang tepat di atasnya disebut episenter
Wilayah Indonesia memang rentan terhadap bencana alam seperti gempa bumi, letusan gunung berapi, dan tanah longsor karena indonesia terletak di daerah interaksi tiga lempeng tektonik. Berdasarkan Teori Lempeng Tektonik, lapisan kerak bumi beupa beberapa lempengan tipis dan keras. Masing-masing lempengan bergerak relatif satu dengan yang lainnya secara terus menerus.
Beberapa lempeng tektonik antara lain sebagai berikut : Lempeng Pasifik, Lempeng Amerika Utara Lempeng Amerika Selatan, Lempeng Eurasia, Lempeng Afrika Lempeng Arab Lempeng Philipina, Lempeng Antartika, Lempeng Nazca, Lempeng Indo_Australia, Lempeng Kokos, dan Lempeng India.
Indonesia terletak di dekat batas lempeng Indo_Australia dan Eurasia. Lempeng Indo_Australia adalah lempeng yang menghujam ke bawah lempeng Eurasia. Pertemuan kedua lempeng tersebut mengakibatkan terbentuknya deretan gunung berapi dan parit samudera, antara lain Bukit Barisan di Sumatera dan deretan gunung berapi sepanjang pulau Jawa, Bali, dan Lombok, sedangkan parit samuderanya adalah Parit Jawa (Sunda).
Lempeng tektonik selalu bergerak, pada suatu saat pergerakannya akan mengalami gesekan yang cukup keras. Jika ini terjadi maka terjadilah gempa bumi, dan juga kenaikan magma ke permukaan bumi. Apabila pusat gempa berada di dasarSamudera Hindia, maka biasanya diikuti gempa dan tsunami. Akibat naiknya magma ke permukaan, aktivitas gunung berapi sepanjang pulau Sumatera dan Jawa juga turut meningkat.
Macam-macam Gempa Bumi
Gempa bumi dibedakan menjadi dua macam yaitu gempa tektonik dan gempa vulkanik.
Gempa Bumi Tektonik
Bumi terdiri atas beberapa lapisan batuan, sebagian area dari lapisan bumi akan hanyut dan mengapung di lapisan. Lapisan-lapisan tersebut akan bergerak secara perlahan sehingga terpecah-pecah dan bertabrakan satu sama lain, hal inilah yang menyebabkan terjadinya gempa bumi tektonik
Gempa bumi tektonik adalah gempa bumi yang dsebabkan oleh pelepasan tenaga yang terjadi karena
Akibat Gempa Jogja 2006 |
Gempa Bumi Vulkanik
Gempa bumi vulkanik adalah gempa bumi yang disebabkan oleh letusan gunung berapi. Ketika magma dalam bumi akan bergerak ke permukaan, magma akan memecahkan batu-batuan serta mengakibatkan getaran berkepanjangan yang bertahan hingga beberapa jam hingga beberapa hari.
Gempa bumi vulkanik terjadi di daerah yang berdekatan dengan gunung berapi. Dibandingkan dengan gempa tektonik gempa vulkanik lebih jarang terjadi. Intensitas gempa bumi vukanik biasanya berkisar mulai dari yang lemah sampai yang sedang. Jenis gempa bumi seperti ini sering memberi tanda-tanda sebelum terjadi letusan. Alat yang digunakan untuk mengukur kekuatan gempa disebut seismograf. Badan yang bertugas menangani masalah gempa bumi adalah Badan Meteorologo Klimatologi dan Geofisika (BMKG).